Kamis, 28 Juni 2012

-TENTANG RASA CINTA-

Tidak sedikit orang yang memulai sebuah rumah tangga dengan rasa cinta. Awal perkenalan yang penuh dengan romantika jatuh cinta, sampai akhirnya pada sebuah pemantapan perasaan yang membuat 2 hati memutuskan untuk menikah.

Tapi tidak begitu dengan apa yang pernah saya rasakan. Awal pertemuan dengan suami, perasaan yang disebut cinta itu justru jauh sekali. Saya hanya bisa mendekripsikan apa yang saya rasakan sebagai rasa NYAMAN. 

Saya tipikal orang yang tidak mudah jatuh cinta. So, dari beberapa pertemuan awal dengan beberapa laki2, yang saya cari adalah rasa nyaman, kemudian nantinya pada tingkat yang lebih tinggi saya akan menemukan rasa sayang, dan barulah pada tingkatan yang paling tinggi saya akan merasakan apa yang dinamakan cinta.
Setelah beberapa bulan mengenal suami, saya hanya bisa merasakan nyaman. bahkan pada saat kami memutuskan untuk menikah, yang bisa saya simpulkan adalah : “sayang IYA, tapi cinta BELUM” *deskripsi perasaan yang ambigu, hahahaha*

Perasaan cinta itu justru timbul seiring saya menjalani rumah tangga. Ada beberapa moment yang membuat saya benar2 jatuh cinta dan melupakan kesalahan2 masa lalunya. Mungkin romantika masa muda sudah tidak ada lagi. Cium dan manja sudah hampir tidak pernah, bahkan mengucapkan sayang saja mungkin lupa caranya. Tapi justru puncak rasa cinta itu ada ketika dia telah benar2 berada di samping saya, meski tidak seromantis dulu.

I really love my husband now.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar